TABUN, Senjata Pemusnah Masal yang tidak digunakan Hitler

masker

Masker untuk gas beracun

TABUN, itulah senyawa kimia berbahaya warisan Perang Dunia II yang DICIPTAKAN OLEH ILMUWAN JERMAN pada era 1930an. Seseorang yang terkena tetesan TABUN seukuran ujung jarum dapat meregang nyawa dalam waktu 3-6 menit!

Bayangkan jika tiba-tiba anda tidak mampu lagi bernafas karena otot dada dan paru-paru menegang. Air liur, lendir terus mengalir dari mulut dan hidung anda, bahkan seluruh tubuh anda menggigil hebat disertai keringat yang mengucur deras. Pandangan pun tiba-tiba kabur karena lubang pupil mata anda mengecil hingga seujung jarum. Pusing dan rasa mual yang hebat mengiringi penderitaan anda bahkan ketika anda sangat tersiksa ingin menghirup udara segar sebanyak-banyaknya.

Saat itu anda sudah tidak bisa lagi menggerakkan seluruh tubuh anda, tangan, kaki, kepala, leher terasa sangat kaku tanpa bisa digerakkan sedikitpun. Lalu 6 menit kemudian, anda merasakan sekarat yang hebat dan………….kematian pun menjemput.

Begitu dahsyatnya efek senyawa kimia ini hingga Liga Bangsa-Bangsa (nenek-moyang PBB) melabelkannya sebagai salah satu SENJATA PEMUSNAH MASSAL (Weapons of Mass Destruction, Chemical Weapons Convention 1993) yang haram bagi negara mana pun untuk memproduksi, menggunakan, dan menyimpannya. Hal ini menjadikan TABUN sejajar dengan senjata pemusnah massal lain seperti Bom Nuklir.

Namun, tahukah anda bahwa senjata super-mematikan ini sama sekali TIDAK PERNAH digunakan Jerman dalam Perang Dunia II (1939-1945) melawan Sekutu ??

Perang Dunia II merupakan perhelatan akbar penghancuran umat manusia yang kedahsyatannya belum pernah disaksikan sang waktu sebelumnya. Puluhan juta manusia terbunuh dalam rentang waktu yang sangat singkat, kota-kota besar rata dengan tanah, rusaknya lingkungan hidup dan tatanan sosial, merebaknya penjarahan, pembunuhan, pemerkosaan, hancurnya negara-negara adidaya, dan menyebarnya paham ideologi menyimpang.

Sewajarnya, Perang Dunia II menjadi katalis dan kawah candradimuka perkembangan teknologi dan sains militer saat itu. Amerika, Jerman, Inggris, Jepang, dan Soviet berlomba untuk menciptakan mesin perang paling handal yang mampu melibas lawan tanpa ampun.

Mesin perang modern berkecamuk di udara dalam bentuk pesawat pengebom, pesawat pemburu, dan bom missile; di permukaan laut dalam bentuk Battleships, Destroyer, dan kapal induk pesawat; di bawah laut dalam bentuk Kapal Selam; dan di darat dalam bentuk tank, artileri, dan infantri mekanis.

Adolf Hitler Penguasa Nazi

Adolf Hitler Penguasa Nazi

Menariknya, Jerman adalah negara yang paling inovatif dalam mengembangkan teknologi militernya pada Perang Dunia II. Sejarah mencatat bahwa Jerman di bawah pimpinan Adolf Hitler mampu menjadi sebuah negara besar yang tidak hanya unggul di ranah politik hubungan internasional, ekonomi, sains dan teknologi, namun juga unggul dalam angkatan bersenjata dan perkembangan teknologi militer.

Berbagai penemuan revolusioner dihasilkan oleh para ilmuwan Jerman yang kemudian diaplikasikan dalam bidang militer, antara lain:
Pesawat jet pertama di dunia yang kemudian dikemas dalam pesawat pemburu Messerschmitt Me-262.
Pesawat siluman pertama di dunia yang mengaplikasikan teknologi flying wing dan carbon coating untuk menghindari deteksi radar (Horten Ho 229).
Pesawat VTOL pertama di dunia dalam bentuk helikopter (Flettner Fl 282 Kolibri).
Riset bom nuklir pertama yang menggunakan heavy water (jauh sebelum proyek Manhattan Amerika, namun akhirnya gagal karena sabotase).
Rudal roket pertama di dunia yang menginspirasi penerbangan luar angkasa Amerika Serikat (A-1 bombs, V-1, V-2).
Hingga senjata kimia pemusnah massal yang sangat efektif dan berbahaya sehingga memungkinkan Hitler untuk memenangkan Perang Dunia II jika saja dia menggunakannya: TABUN.

Tabun, adalah Zat senyawa kimia

Tabun, adalah Zat senyawa kimia

Ya, TABUN. Sebuah senyawa kimia yang jernih tidak berwarna, mudah menguap, berbau buah, namun amat-sangat beracun ini adalah hasil penelitian “tidak sengaja” oleh seorang Ilmuwan Jermanbernama Gerhard Schrader pada bulan Januari 1936.

Pada awalnya Gerhard melakukan riset untuk mengembangkan insektisida (obat anti hama/serangga) kepada perusahaan IG Farben. Insektisida yang fungsinya melumpuhkan sistem syaraf serangga itu ternyata juga mampu menghancurkan sistem syaraf manusia dalam sekejap.

Sebagaimana peraturan di Jerman kala itu, semua hasil riset yang memiliki potensi militer agar diserahkan kepada pemerintah. Perwakilan dari IG Farben pun dipanggil menghadap ke Berlin untuk menunjukkan efektivitas Tabun dalam bidang militer. Akhirnya, riset dan produksi Tabun untuk menjadi senjata kimia pun dilakukan besar-besaran.

Sebagaimana senjata “ajaib” dalam perang, proyek Tabun ini benar-benar dirahasiakan keberadaannya sehingga negara-negara Sekutu pun tidak mengetahui secuil pun tentang Tabun apa lagi bagaimana mempersiapkan diri dan counter-attack terhadap senjata kimia ini.

Kedahsyatan TABUN sebagai senjata kimia sudah tidak diragukan lagi. Satu tetes kecilnya, jika tersentuh oleh kulit manusia, maka dapat dipastikan orang itu akan mati dalam 6 menit kedepan.

Bayangkan jika senjata ini digunakan dalam Perang global, di mana terdapat ratusan ribu tentara dalam satu front pertempuran, padahal Jerman kala itu (medio 1943) sudah mampu memproduksi 12000 ton TABUN.

Keefektifan TABUN sebagai senjata pemusnah massal pun jauh melebihi Bom Nuklir yang gemar dibahas oleh negara Sekutu kala itu. Bom nuklir memang memiliki efek destruktif yang sangat besar, namun dengan efek kehancuran yang besar itu juga terjadi collateral damage yang besar pula, antara lain efek radioaktif nuklir berpuluh-puluh tahun yang menimbulkan penyakit genetik, kehancuran lingkungan dan bangunan perkotaan.

Berbeda dengan TABUN yang hanya membunuh manusia (dan serangga), sehingga penggunaannya sangat efektif dan spesifik. Apalagi TABUN adalah senyawa yang sangat mudah menguap dan terurai di udara sehingga tidak terjadi efek buruk lingkungan setelah serangan dilakukan.

Seiring berjalannya waktu, Jerman semakin terdesak dan kalah dalam pertempuran-pertempuran Perang Dunia II.

Hancurnya pabrik industri dan militer oleh pesawat pengebom milik Sekutu, kalahnya industri, sumber daya alam, dan jumlah sumber daya manusia Jerman dibandingkan Amerika dan Soviet, serta bobroknya birokrasi internal pemerintahan Nazi saat itu, hingga pengkhianatan di kalangan angkatan bersenjata, mengakibatkan Hitler semakin tersudut dalam perang.

Awass!! beracun

Awass!! beracun

Selain itu, negara-negara Sekutu juga gencar melakukan serangan pemusnah massal berupa pengeboman besar-besaran ke wilayah penduduk yang mengakibatkan jutaan masyarakat sipil meninggal, dan puluhan juta lainnya kehilangan rumah mereka.

Bahkan tidak jarang pasukan pengebom Sekutu menggunakan bom incendiary yakni bom api yang mampu membakar habis-habisan seluruh kota dalam badai api. Pemboman massal seperti ini justru memiliki efek yang jauh lebih dahsyat daripada penggunaan bom atom/nuklir.
Jika bom atom kala itu hanya efektif untuk sebuah kota yang terdiri dari bangunan semi permanen (kota-kota di Jepang misal Hiroshima & Nagasaki), maka hujan bom incendiary mampu membakar habis kota modern permanen gaya Eropa seperti Dresden, Hamburg, Aachen, dan Berlin.

Namun di tengah keterpurukan ini, Hitler justru tidak mengizinkan penggunaan senjata pemusnah massal TABUN untuk menyelematkan negaranya dari agresi militer sekutu yang semakin merangsek masuk ke jantung Jerman.

Perlu diingat bahwa saat itu Sekutu sama sekali tidak mengetahui perihal TABUN dan bagaimana cara mengatasinya, juga bahwa bom nuklir belum ditemukan oleh ilmuwan Amerika saat itu, sehingga Jerman adalah satu-satunya negara yang memiliki senjata pemusnah massal paling efektif.

Jika Hitler mau menggunakan TABUN, maka bukan tidak mungkin perang akan dimenangkan oleh Jerman.

Mengapa Hitler tidak menggunakan tabun?

Sebagaimana kita ketahui bahwa pribadi Hitler adalah pribadi yang sangat kompleks, orang-orang terdekatnya pun tidak mengetahui secara pasti bagaimana karakter asli Adolf Hitler.

Beberapa kalangan menganggap bahwa trauma masa lalu Hitler dalam Perang Dunia I, di mana ia pernah menjadi korban dalam serangan gas beracun (mustard gas) menjadi alasan utama ia untuk tidak menggunakan TABUN.

Namun kita juga harus mengetahui bahwa Adolf Hitler adalah seorang yang menjunjung tinggi fair-play dalam peperangan, bahkan mendekati kekolotan.

Dalam pertempuran Berlin (Battle of Berlin), tank-tank Soviet sengaja memasang bendera Nazi untuk mengelabui pesawat Stuka Jerman, dan Hitler dengan keras melarang pasukannya untuk melanggar peraturan bendera.

Begitu pula ketika kota-kota besar Jerman mulai dilanda badai ribuan pesawat pengebom Inggris dan Amerika, meluluhlantakkan pemukiman penduduk. Hitler enggan melakukan serangan balasan serupa hingga situasi benar-benar parah dan akhirnya ia hanya melancarkan serangan rudal (flying bombs) V-1 ke London.

Hitler juga satu-satunya pemimpin negara berperang saat itu yang sangat menolak untuk membunuh petinggi negara lain secara sembunyi-sembunyi (assassination).

Kemungkinan utama Hitler menolak penggunaan TABUN adalah dia masih menjunjung tinggi konvensi Geneva sebagai peraturan perang internasional.

Penggunaan TABUN oleh Hitler dimungkinkan dalam dua hal yakni penggunaan strategis dan penggunaan taktis.

Penggunaan strategis sebagaimana sekutu menggunakan armada ribuan pesawat bomber-nya untuk menghancurkan kota-kota Jerman dan Jepang, maka Hitler dapat pula meluncurkan bom-bom TABUN baik melalui pesawat bomber maupun langsung melalui missile V-1 yang bercokol di Prancis menuju sasaran-sasaran padat penduduk di Inggris maupun Soviet, bahkan Amerika.

Efeknya tentu sangat dahsyat, selain menghancurkan kapabilitas Sekutu di bidang sumber daya manusia, TABUN juga mampu menghancurkan moral rakyat yang tahu bahwa efek TABUN sangat mematikan dan pasti mati.

Penggunaan yang jauh lebih praktis namun mampu menyelamatkan Jerman dari kekalahan perang tentu saja penggunaan taktis di medan tempur. Ketersediaan TABUN pada medio 1943 berarti Jerman seharusnya telah mampu menyelematkan dirinya dari kekalahan-kekalahan telak seperti di Kursk (1943), Bagration (1944), Korsun-Cherkassy (1944), Budapest (1945), hingga Battle of Berlin (1945).

Bahkan pendaratan Sekutu barat yang terkenal, yakni Operation Overlord (D-Day, 6 Juni 1944), dapat dengan mudah digagalkan Hitler dengan meluncurkan missile V-1 yang mengandung TABUN ke arah konsentrasi pasukan sekutu di pantai Normandia, mengingat roket V-1 adalah satu-satunya metode pengiriman bom yang dapat menghindari superioritas udara pasukan sekutu.

Jika pasukan sekutu telah kalah telak dalam Operation Overlord, maka akibat politiknya adalah pengunduran diri Presiden Roosevelt, Dwight D. Eisenhower, dan bahkan hancurnya aliansi Amerika-Inggris (kita ketahui bahwa Overlord adalah “ide” dari Amerika, sedangkan Inggris lebih memilih invasi di daerah Mediterania). Ini dapat menyebabkan masyarakat Amerika, Inggris, dan Kanada mengalami kehancuran moral untuk mendukung perang.

Sumber: forum.vivanews.co.id (Kecoeboeng)

Link: http://forum.viva.co.id/tokoh-dunia/942032-tabun-senjata-rahasia-mematikan-yang-tidak-digunakan-hitler.html

Stiker Mobil

Beberapa waktu belakangan saya sering melihat stiker yang ditempel di bagian belakang mobil, baik mobil jenis sedan maupun jenis lainnya.  ada yang ditempel dikaca belakang bagian kanan bawah atau kiri bawah. Tulisannya “real men use three pedals”, dan disampingnya bergambar tiga buah pedal pengendali mobil yaitu pedal gas, pedal rem dan pedal kopling. Arti dari tulisan ini kurang lebih “pria sejati menggunakan tiga buah pedal”. Mungkin maksud dari tulisan ini adalah hanya pria sejatilah yang menggunakan mobil dengan tiga buah pedal pengontrol atau mobil dengan pengatur transmisi manual.

Gambar

Trend ini semakin meluas khususnya dikalangan para anak muda yang menggunakan mobil yang telah di modifikasi bergaya “ceper” atau sport. Dan sudah barang tentu mobil bertransmisi manual.

Namun beberapa waktu kemudian muncul lagi stiker yang tertempel dibeberapa mobil seperti ini “classy men use two pedals”, yang artinya kurang lebih “pria berkelas menggunakan dua pedal”. Mungkin maksud dari kata-kata dalam stiker ini adalah, hanya pria berkelaslah yang menggunakan mobil dengan dua buah pedal pengontrol yaitu pedal gas dan pedal rem, artinya mobil dengan transmisi matic (automatic).

Gambar

Nampaknya secara tidak langsung, telah terjadi perang pengakuan diri melalui stiker stiker ini yang berkaitan dengan jenis mobil yang mereka gunakan.

Setelah banyak diluncurkannya mobil2 bertransmisi matic, maka entah hanya karena iseng….atau memang ingin menjatuhkan gengsi para pria yang menggunakan mobil dengan sistem transmisi matic, maka para pengguna mobil bertransmisi manual memasang stiker “real men use three pedals” pada mobilnya, yang akhirnya para anak muda yang menggunakan mobil dengan transmisi maticpun karena gak mau dibilang bahwa mobil bertransmisi matic tuh hanya di khususkan buat wanita dan para ibu-ibu, mereka pun meng counter dengan stiker “classy men use two pedals”, yang belakangan juga berkembang dengan stiker yang hampir sama yaitu “rich men use two pedals” yang artinya “pria kaya menggunakan dua buah pedal”, kita pasti sudah taulah maksud dari kata-kata ini.

Gambar

Terlepas dari apapun tujuan pemasangan stiker stiker itu, saya cuma berasumsi bahwa setiap orang pasti punya selera yang berbeda terhadap jenis jenis mobil pilihannya, dan sudah barang tentu dia akan memilih mobil yang menurutnya enak, nyaman dan sesuai dengan ketebalan isi kantongnya. Betuuulll….???

 

 

Ketahui kondisi Kesehatan Melalui Warna Kuku

Seorang wanita bisa menghabiskan berjam-jam untuk sekedar melakukan manicure atau pedicure di salon. Dan memotong kuku sesuka hati serta memulas warna warni cat di atasnya.

Bahkan, bila tidak merasa puas, maka kuku palsu bisa dipasang sehingga jemari jadi lebih lentik saat hendak pergi ke suatu perhelatan. Dianggap sepele, ternyata kuku yang selama tumbuh sehat karena asupan protein dan kalsium ini memberikan manfaat lebih ketimbang sekedar menempel di jemari saja. Kalau diperhatikan lagi, warna kuku terkadang berubah-ubah. Dan perubahan warna tersebut ada kaitannya dengan kondisi kesehatan tubuh Anda.

Seperti dilansir Shape.com, ada beberapa petunjuk kesehatan yang dapat diketahui hanya dengan melihat warna kuku saja. Nah, kalau begitu coba hapus cat kuku Anda dan amati bagaimana warnanya.

Kuku

Kuku yang pucat

Kuku yang pucat biasanya agak kebiruan dan warnanya tidak semerona biasanya. Hal ini menunjukkan bahwa Anda mungkin sedang mengalami anemia, kekurangan zat besi atau sedang membutuhkan oksigen yang lebih.

Apabila Anda mengalami hal ini, disarankan agar Anda mengonsumsi aneka makanan yang mengandung zat besi tinggi. Perbanyak asupan sayuran hijau, kacang-kacangan, serta daging merah.

Selain itu, apabila warna pucatnya bertahan lebih lama, maka bisa jadi ini merupakan pertanda Anda menderita diabetes atau penyakit lever. Untuk memastikan kondisi Anda, check kesehatan ke dokter saja, terutama jika ada gejala-gejala lain yang muncul juga.

 

Menebal dan kekuningan

Kuku yang penampilannya seperti ini tentu saja tidak cantik kan. Dan umumnya kuku kaki yang seringkali terlihat kekuningan dan tebal. Menurut Dr. Agarwal, penebalan serta perubahan warna kuku yang kekuningan menunjukkan adanya infeksi jamur pada kaki. Infeksi jamur ini bisa disembuhkan dengan mengonsumsi obat tertentu, yang bisa Anda konsultasikan dengan dokter kulit.

 

Kuku yang menghitam

Tiba-tiba muncul seperti noda hitam di kuku yang tak bisa hilang dan seperti muncul dari dalam. Hati-hati apabila Anda mengalami hal ini. Warna kehitaman bisa menjadi tanda bahwa Anda mengalami melanoma .

Pun demikian, Anda harus benar-benar melakukan pemeriksaan intens. Karena menghitamnya kuku juga bisa disebabkan karena jatuh atau terhantam benda tumpul dengan keras.

Kuku2

Kuku yang permukaannya tidak rata

Apakah Anda pernah menemukan kuku yang permukaannya tidak rata, dan bahkan parahnya seperti kulit jeruk yang berpori dan berlubang-lubang? Kondisi kuku yang sedang stres ini bisa berarti gejala psoriasis yang membuat kuku terhambat pertumbuhannya dan merusak penampilan kuku.

Umumnya, kuku yang terserang psoriasis pertumbuhannya sangat lama.

 

Kuku yang tipis dan mudah patah

Jangan sepelekan kuku yang terlalu tipis dan mudah patah. Hal ini bisa jadi menunjukkan bahwa Anda kekurangan hormon thyroid. Biasanya gejala ini juga dibarengi dengan kerontokan rambut yang cukup parah.

 

Kuku yang bergaris-garis putih

Ada garis tipis-tipis berwarna putih yang horizontal pada kuku. Dan ia tidak pernah hilang, justru semakin lama semakin kentara. Kondisi ini menunjukkan tubuh sedang kekurangan protein, ada problem pada liver, kurang nutrisi atau bahkan menunjukkan ada gangguan pada ginjal.

Umumnya, hal ini terjadi selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan dan menghilang dengan sendirinya.

 

Kuku yang membiru

Berbeda dengan saat pucat saja, kuku yang membiru ini merata dan birunya lebih gelap. Tidak mudah menghilang dan jemari tidak terasa dingin. Hal ini terjadi saat tubuh kekurangan oksigen atau ada gangguan pada pernafasan. Bisa juga terjadi saat peredaran darah sekitar area tangan kurang lancar atau terikat terlalu lama pada sebuah benda yang menyebabkan oksigen terhenti.

Apabila kondisi ini dibiarkan begitu saja, maka perlahan sel-sel di dalam jaringan tersebut akan rusak. (vem/bee)

 

Sumber : Vemale.Com

Link : http://www.vemale.com/kesehatan/22136-ketahui-kondisi-kesehatanmu-lewat-warna-kuku.html

Raden Adjeng Kartini

21 April lalu, bangsa ini memperingati Hari Kartini, seorang pelopor bangkitnya kaum Perempuan Bangsa ini. Disetiap sudut Negeri ini, berbagai acara diselenggarakan dalm rangka memperingati hari lahirnya Raden Adjeng Kartini.

Namun siapakah Raden Adjen Kartini ini? Mari kita simak tulisan dibawah ini.

RA. Kartini

RA. Kartini

Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini[1] adalah seorang tokoh suku Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.

Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI.

Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi[2], maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.

Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.

 

RM. Sosroningrat

RM. Sosroningrat

Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.

Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.

Raden Adjeng Kartini

Raden Adjeng Kartini

Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.

Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, Soesalit Djojoadhiningrat, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.

Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah “Sekolah Kartini”. Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.

(Sumber Wikipedia : https://id.wikipedia.org/wiki/Kartini)

HARAPAN PADA 2013

Hari ini kita telah berpijak pada hari pertama di tahun 2013, Tahun 2012 baru saja meninggalkan kita. Cobalah untuk merenung, apa saja sih hal-hal yang telah kita capai sepanjang tahun 2012. Seberapa besar peningkatan yang sudah kita raih, kemudian…hal-hal baik apa yang sudah kita lakukan.
Sepanjang rentang tahun 2012, banyak hal-hal baik dan menyenangkan yang telah kita alami, baik itu di tempat aktivitas kita maupun ditengah keluarga. Sangat menyenangkan dan membahagiakan, kita bisa tertawa lepas bahkan semua yang ada disekitar kita serasa mendukung dan segalanya terasa perfect. Tapi mungkin ada juga hal-hal menyakitkan dan menyedihkan yang mewarnai kehidupan kita di tahun 2012, mungkin ada yang ditinggal oleh teman dekat, kerabat atau bahkan keluarga dekat yang telah lebih dahulu menghadap sang Khalik. Atau juga suatu kegagalan dalam tender atau promosi jabatan ditempat kerja.
Hal-hal Baik atau buruk yang mewarnai kehidupan kita sepanjang tahun 2012, jangan kita lupakan begitu saja, disamping karena merupakan bagian dari warna kehidupan juga semuanya dapat kita jadikan sebagai bahan koreksi kita untuk mengisi lembaran 2013 yang masih putih bersih dan kosong. Memang tidak sedikit dianta kita yang sudah memiliki planing untuk kalender kerja untuk tahun 2013 ini. Namun bila kita merasa belum maksimal meraih sukses ditahun 2012 lalu. Cobalah untuk menjadikan kegagalan ditahun lalu menjadi power untuk kita lanjutkan meraih sukses kita yang tertunda itu, tetap semangat dan jangan lupa….sebagai mahkluk beragama, apapun agama anda jangan lupa untuk tetap memohon dan meminta kepadanya agar kita senantiasa diberikan jalan, petunjuk dan kemudahan.
SELAMAT TAHUN BARU 2013
SEMOGA SUKSES AKAN SELALU MENGISI LEMBAR-LEMBAR HARI DI TAHUN INI.
Akupun menaruh harapan penuh untuk suksesku di tahun ini…..semoga…..

image

image

image

2012 in review

The WordPress.com stats helper monkeys prepared a 2012 annual report for this blog.

Here’s an excerpt:

600 people reached the top of Mt. Everest in 2012. This blog got about 7.400 views in 2012. If every person who reached the top of Mt. Everest viewed this blog, it would have taken 12 years to get that many views.

Click here to see the complete report.